Telur yang sudah dibuahi akan menetas setelah 24-48
jam tergantung suhu. Selama penetasan, kepadatan telur adalah 1 kg per 5 liter
air. Larva yang baru menetas belum memerlukan pakan selama 3-4 hari, karena
masih mempunyai kantong kuning telur.
Menjelang kuning telur habis, perlu diberikan pakan
alami berupa naupli artemia atau pakan alami lainnya yang seukuran. Kemudian
secara bertahap dapat diberikan pakan buatan berupa butiran kering(pellet).
Dalam 5 hari sesudahnya 1 juta larva memerlukan 7 kg artemia, atau sekitar
0,5-2 kg per hari. Pada tahap ini larva ditebar pada kepadatan 20-40
larva/liter. Untuk menghasilkan 1 juta fingerling memerlukan sekitar 25kg telur
artemia. Sintasan selama 9 hari adalah 50-80%. Ikan yang seberat 10 mg dapat
dijual seharga US$ 0,25 atau sekitar Rp. 2.500,-.
Larva yang berbobot 0,25 g diberikan pakan buatan
(butiran) kering dan dapat didederkan ke kolam hingga ukuran fingerling (2
gram). Pendederan terbagi atas 2 tahap yaitu pendederan I selama 2 bulan
pemeliharaan hingga larva mencapai ukuran fingerling (2-3 cm). Pendederan II
dilakukan dalam kolam yang diolah untuk menumbuhkan pakan alami dan dilakukan
seleksi dan penjarangan (mengurangi kepadatan). Penjarangan bertujuan untuk
memberi ruang gerak yang cukup bagi ikan koi. Seleksi bertujuan untuk
mendapatkan ikan Koi berkualitas baik.
Sumber: http://teknik-beternak.com
Semoga Bermanfaat
Peternak Ikan Koi Indonesia
Judi Roulette Maxbet
BalasHapusBonus Roulette Maxbet
Daftar Roulette Maxbet
Withdraw Roulette Maxbet
Deposit Roulette Maxbet
Prediksi Skor Bola Juventus Vs Ac Milan 10 Mei 2018